PENETAPAN
BD,PD,%PORI DAN %FC
Oleh :
Nama
:
Aser.Y.K.Nerotouw
Npm :
04311311049
Prodi :
Agroteknologi
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
KHAIRUN
TERNATE
TAHUN 2014
HALAMAN
PENGESAHAN
JUDUL :
PENETAPAN BD,PD,%PORI DAN %FC
NAMA :
ASER.Y.K.NEROTOUW
NPM :
04311311049
PRODI :
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS :
PERTANIAN
Telah
Disetujui Oleh
Koordinator
Praktikum DDIT
(IDRIS
ABD. RACHMAN, SP.M.Si)
i
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,,,
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT., dimana ia telah memberikan saya nikmat kesehatan, kesempatan
dan telah membimbing kami mulai dari
kegiatan praktikum yang saya
laksanakan di laboratorium mengenai “Penetapan BD,PD,%Pori dan %FC” hingga penyusunan laporan
praktikum ini yang walaupun penuh dengan berbagai macam tantangan
dan hambatan, namun saya
tetap yakin percaya bagi siapa saja, Allah mengharapkan pertolongan maka
dari dalamnya selalu menolong dan menyertainya.
Satu-satu
harapan saya adalah kiranya laporan hasil
praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama kepada orang yang ingin bergeluti pada bidang ilmu tanah maupun
bidang ilmu pertanian secara umum.
Dengan
demikian saya mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada bapak dosen selaku pembimbing saya yang telah banyak memberikan motifasi serta membantu saya mulai dari awal kegiatan praktikum yang kami laksanakan hingga
terselesaikannya praktikum ini.
Ternate, 30 November 2014
Penyusun
Aser.Y.K.Nerotouw
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN ................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR
ISI............................................................................................... III
DAFTRAR
TABLE .................................................................................... IV
DAFTAR
LAMPIRAN............................................................................... V
DAFTAR
GAMBAR.................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN
1. Latar
belakang........................................................................................ 1
2. Tujuan
praktikum................................................................................... 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
1.Factor-faktor yang
mempengaruhi BD,PD tanah..................................... 3
2.Factor factor yang
mempengaruhi persen (%) pori................................... 3
3.Faktor factor yang
mempengaruhi persen (%) field capacity.................... 4
4,hubungan BD, PD, %
Pori, %FC dengan ketersediaan air tanah............. 4
III.
BAHAN DAN METODE
1.
Tempat dan waktu..................................................................................... 7
2.
Alat dan bahan ......................................................................................... 7
3.
Metode praktikum..................................................................................... 7
4.
Pelaksanaan............................................................................................... 7
5.
Tehnik analisa data.................................................................................... 9
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil......................................................................................................... 10
2. Pembahasan............................................................................................. 12
V. KESIMPULAN
DAN SARAN
1. Kesimpulan................................................................................................ 15
2.
Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR
TABEL
Tabel
Teks Halaman
I.
Metode Pangamatan
Praktikum……………………………..…..7
II.
Hasil Penetapan
BD,PD,%PORI DAN %FC…….……………..10
iv
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran Teks Halaman
1.
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… i
2. Data
Pengamatan BD,PD,%PORI DAN %FC……………..……..17
3. Dokumentasi
Praktikum penetapan BD,PD,%FC,%PORI ………20
v
DAFTAR
GAMBAR
Gambar Teks Halaman
1. Grafik BD……………………………………………………………10
2. Grafik PD……………………………………………………………10
3. Grafik % pori………………………………………………………...11
4. Grafik % FC…………………………………………………………11
Vi
I. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada mulanya tanah di pandang
sebagai lapisan permukaan bumi(Natural Body) yang berasal dari bebatuan(natural
material) yang telah mengalami serangkaian pelapukkan oleh gaya-gaya alam
(natural force) sehingga membentuk regolith (lapisan berpartikel halus).
Tanah terbentuk
dari bahan asalnya yang disebut sebagai bahan induk. Bahan induk tanah berasal
dari batuan melalui proses pelapukan berubah membentuk lapisan atau
horizon-horizon tanah dan akhirnya membentuk suatu tubuh tanah yang utuh.
Batuan induk
adalah semua bahan yang keras, maupun lunak seperti abu vulkanik, batu liat,
batu kapur, endapan sungai dan laut, gambut serta bahan-bahan lainnya yang
merupakan asal pembentukan tanah. Karena tanah berasal dari suatu bahan induk
yang telah mengalami pelapukan, maka sifat-sifat tanah baik fisik, kimia, dan
minerologi tanahnya tidak berbeda jauh dari sifat bahan induknya, terkecuali
telah mengalami pelapukan lanjut.
Tanah
merupakan bangunan alami yang tersusun atas horizon-horizon yang terdiri atas
bahan mineral dan organik, kemudian manusia sangat tergantung pada tanah dan
sampai batas-batas tertentu tanah yang baik tergantung pada manusia dan
pengelolahnya. Tanah merupakan tumbuhan alam tumbuhan dapat hidup, dan manusia
menikmati dan menggunakan tumbuhan karena keindahannya dan karena manfaatnya
dimakan oleh mahluk lainnya. Juga tingkat hidup kerap kali ditentukan oleh
kualitas tanah da oleh jenis kualitas tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewan yang
hidup di atasnya.
Bulk
density atau biasa disingkat dengan (BD)
merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi
tingkat bulk density, maka penting untuk mengetahui tingkat kepadatan suatu
tanah karena makin padat suatu tanah, maka makin sulit air untuk meneruskan
atau menembus akar tanaman. BD juga berbeda dengan partikel density (PD)
(kerapatan jenis zarah), tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat
) tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah, tanah mineral mempunyai partikel
density = 2,65 g/cm3 dengan mengetahui besarnya bulk density dan
partikel density maka dapat dihitung banyaknya persen (%) pori-pori total
tanah.
Pori-pori
tanah bagian dari tanah yang tidak terisi oleh bahan padat (terisi udara dan
air). Pori terdiri atas kasar berisi udara atau air gravitasi dan halus berisi
udara atau air kapiler tetapi tidak dapat menyimpan atau menahan air. Peredaran
air ini disebut aerase sehingga pori makro dinamakan juga pori aerase.
Pori-pori berukuran kecil (pori mikro), memiliki gaya kapiler yang dapat
menahan air dan menaikkan air dari permukaan air tanah ke zona perakaran
tanaman. Sehingga berdasarkan fungsinya pori-pori ini dinamakan pori kapiler.
Porositas adalah jumlah pori aersi dan pori kapiler.
Dari uaran diatas maka dipandang perlu untuk
melakukan percoban penetapan Bulk Density (BD), Partikel Density (PD), Persen
(%) Pori dan Persen (%) Filed Capasity (FC).
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini
antara lain :
1. Mengatahui cara penetapan BD dan PD tanah
2. Mengatahui perbedaan nilai BD dan PD pada setiap lapisan
3. Mengatahui persen (%) pori
tanah
4. Mengatahui field capacity (FC)
II.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Bulk Density Dan Partikel Density Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density)
merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran
kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur
tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan
organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan
bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan
bongkah semakin kecil (Hartati, 2001).
Ada beberapa factor yang
mempengaruhi BD dan PD Tanah,, menurut (Hanafiah, 2005) sebagai berikut:
a. Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan
sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari
ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan
komposisi partikel penyusun tanah.
b. Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari
proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam tanah memang
sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan
sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar
dan bahan organik halus .
c. Struktur
Struktur tanah merupakan
gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer
tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose
salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan
karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya)
.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%)
Pori
Ruang pori merupakan bagian volume
tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang
menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori dan ada beberapa factor yang
mempengaruhi % pori yang seperti yang di paparkan oleh, (Arsyad S, 2000) antara
lain.
a.
Kandunan bahan organic
b.
Struktur tanah
c.
Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan
organik tinggi tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah,mempunyai
porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal).tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga
sulit menahan air, (Hardjowigeno,1987).
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity
Kapasitas lapang (field capacity)
menunjukkan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air
terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya gravitasi. Kapsitas
lapang ini sangat dipengaruhi tingkat kelembaban tanah yang sangat penting bagi
pertumbuhhan tanaman, (Hanafiah, 2005).
4. Hubungan BD,PD,%PORI,%FC Dengan Ketersediaan Air Tanah
Bulk
menyatakan tingkat kepadatan tanah yaitu berat kering suatu volume tanah dalam
keadaan utuh yang biasanya dinyatakan dengan g/cm3. Perkembangan struktur yang
paling besar pada tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus menyebabkan
kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Kerapatan massa
(Bulk Density) dihitung sebagai berikut : Kerapatan massa = Berat tanah
(g)/Volume tanah (cm3) (Foth, 1988).
Kerapatan
massa lapisan yang bertekstur halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika
struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8 g/cm3. Dimana makin padat
suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya sehingga makin
sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pemberian bahan organik
pada tanah dapat menurunkan Bulk Density tanah, hal ini disebabkan oleh bahan
organik yang di tambahkan mempunyai kerapatan jenis yang lebih rendah.
Kemantapan agregat yang semakin tinggi dapat menurunkan bulk density tanah maka
persentase ruang pori – pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air semakin
tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991).
Kepadatan
tanah erat hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman. Jika terjadi
pemadatan tanah maka air dan udara sulit disimpan dan ketersediaannya terbatas
dalam tanah menyebabkan terhambatnya pernapasan akar dan penyerapan air dan
memiliki unsur hara yang rendah karena memiliki aktivitas mikroorganisme yang
rendah (Hakim,dkk,1986).
Ruang pori
tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori sebagian
ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya cenderung
erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya
rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali
terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahan
organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady,
1984).
Total ruang
pori dapat dihitung dengan menggunakan data bobot jenis partikel – partikel dan
bobot isi tanah sebagai berikut: TRP = 1 - X 100% Dimana: TRP = Total Ruang
Pori BD = Bulk Density (g/cm3) PD = Partikel Density (Sutanto, 2005).
Tanah bertekstur halus akan mempunyai
persentase pori total lebih tinggi dari pada bertekstur kasar, walaupun ukuran
pori dari tanah bertekstur halus kebanyakan sangat kecil dan porositas sama
sekali tidak menunjukkan distribusi ukuran pori dalam tanah yang merupakan
suatu sifat yang penting (Sarief, 1986). PDBD).
Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah.
Pori tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan
padat tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap
pori tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar
berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat
kecil. Pada susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk
dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas yang terlihat
dianggap sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan
penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting
pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan
air tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat
laju penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta mempercepat
pelaluan air. Pori tanah dapat dikelompokkan menjadi delapan kategori, yaitu
packing void yang terdiri dari simple packing dan compoud packing, vugh,
vesicle, channel dan chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan
skew (Poerwowidodo, 1990).
III.
BAHAN DAN METODE
1.
Tempat Dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Khairun Ternate, dengan waktu pelaksanaannya mulai dari tanggal 26
– 27, November 2014
2.
Alat Dan Bahan
Adapun
alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, oven mammert, ring sample,
Timbangan, ember, mistar, alat tulis menulis, kamera (untuk dokumentasi), Kain
lap (untuk memudahkan mengangkat ring sampel tanah yang suda di panaskan)
sampel tanah lapisan I dan II.
3.
Metode Praktikum
Metode
yang dipakai dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Metode pengamatan praktikum
No
|
Jenis Pengamatan
|
Metode
|
1.
2.
3.
4.
|
Bulk
Density (BD)
Particle
Density (PD)
Persen
(%) Pori
Field
Capacity
|
Ring Sampel
Ring Sampel
Hitung
Ring Sampel
|
4.
Pelaksanaan
a. Penyiapan alat dan bahan
b. Ring sampel yang berisi tanah utuh
lapisan I dan lapisan II di timbang sebelum dijenuhkan untuk mengetahui berat
tanah utuh.
c. Ring sampel yang berisi tanah utuh
lapisan I dan lapisan II dijenuhkan kedalam
air sampai udara yang terdapat pada pori tanah terdesak keluar,kemudian
pori tanah tersebut terisi penuh oleh air.
d. Ring sampel yang berisi tanah utuh
lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah dijenuhkan untuk mengatahui nilai
berat tanah.
e. Setelah ditimbang tanah yang berada
di ring sampel kemudian ring sampel yang beris tanah lapisan I dan lapisan II
di masukkan ke dalam oven memmet dengan suhu 1050 C selama 24 jam.
f. Setelah pengeringan selesai
selanjutnya ring sampel yang berisi tanah dikeluarkan dari oven kemudian ring
sampel yang berisi tanah ditimbang berat kering ovennya.
g. Kemudian tanah yang terdapat diring
sampel dilepaskan keluar untuk di timbang berat tanah tanpa ring sampel.
h. Setelah proses pelepasan selesai di
timbang berat ring, tinggi ring dan diameter ring
i.
Setelah itu proses penghitungan nilai dari BD, PD, % pori
dan Field capacity.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam praktikum ini
menggunakan beberapa persamaan sebagai berikut :
a. Pesamaan Volume Ring Sampel I π.r2 .t
b.Persamaan Bulk Density
c.
Persamaan partikel density (PD)
d. Persamaan Porositas (% pori)
e. Persamaan Field Capacity
IV.HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Hasil dari praktikum penetapan
BD,PD,%Pori dan Field Capacity dinyatakan dalam bentuk table sebagai Berikut :
No
|
Sampel
|
BD (gr/cm3)
|
PD (gr/cm3)
|
FC (%)
|
Porositas %
|
1.
2.
|
I
II
|
1,03
1,12
|
1,24
1,32
|
40
25
|
16,93
15,15
|
Sumber :Data
diolah 2014
Grafik I.Bulk Density (BD)
Sumber : Data
Primer yang Diolah Tahun 2014
Grafik II. Partikel
Density (PD)
Sumber: Data primer yang diolah Tahun 2014
Grafik III .%pori
Sumber
:Data Primer yang diolah Tahun 2014
Grafik IV.%Pori
Sumber
: Data Primer yang Diolah Tahun 2014
2.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil perhitungan nilai BD,PD,%Pory dan Field Capacity dapat di analisa bahwa
lapisan I dan lapisan II memiliki nilai BD,dan PD berbeda pada nilai FC
dan %Pori memiiki nilai yang berbeda hal
ini saling berkaitan dengan tekstur dan bahan organic sebagai factor yang menyebabkan
Lapisan II memiliki Nilai PD dan PD lebih tinggi dari pada lapisan I
Pada
umumnya kisaran partikel density tanah – tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93
gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang
merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat
mineral-mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan
hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. besar ukuran dan cara
teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken density. Ini
salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang
lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung
bahan organik ( Hakim, 1986).
Ø Perbedaan berdasarkan parameter
pada lapisan I dan II
1. Bulk
Dencity (BD)
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada tanah incepticol dari kedua
lapisan sangat berbeda baik lapisan I memiliki nilai 1,03 gram/cm3 sedangkan
pada lapisan II memiliki nilai sebesar 1,12,hal ini sesuai dengan pengamatan di
lapangan bahwa tekstur tanah pada lapaisan I terdapat tanah berpasir dengan
kandungan bahan organik sangat banyak. Menurut foth 1992, mengatakan bahwa
bahan organik lebih ringan dari pada bahan mineral, nilai bulk dencity akan
lebih rendah jika bahan organic penyusun tanah tinggi karna bahan organik dapat
memperkecil porositas tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta
memiliki berat yang kecil di banding dengan bahan mineral, akan tetapi tanah
yang terdapat di das mira tidak baik untuk budidaya tanaman holtikultura, sebab
memiliki tanah berpasir dengan kandungan bahan organic yang rendah dikarenakan
lokasi tersebut berada di dekat aliran sungai, sehingga waspada terjadinya
banjir ketika terjadi hujan yang besar
2. Partikel Dencity
Dari data diatas menunjukan bahwa nilai PD pada lapisan I
dan lapisan II sangat berbeda, dimana lapisan I memiliki tingkat kerapatan
partikel tanah lebih rendah dari lapisan II karena menurut harjdowigeno (1992)
ia mengatakan bahwa factor yang mempengaruhi partikel dencity tanah adalah BD
dan bahan organic tanah, maka partikel dencity dalam tanah tersebut akan
semakin rendah begitu pula sebaliknya
3. Porositas (% pori)
Dari data nilai diatas dapat dikatakan bahwa kapasitas pori pada
lapisan I dengan nilai 16,93 % dibandingkan dengan lapisan II dengan nilai
15,15 % hal ini di sebabkan kerapatan tanah tinggi sehingga porositas menjadi
lebih kecil, pada umumnya dalam tanah ada dua macam pori, pori makro dan pori
mikro, meskipun ada garis batas yang jelas. Jumlah persen (%) pori yang
terdapat pada tanah yang ada di Desa kusu Oba merupakan pori mikro untuk
lapisan I karena pada hasil percobaan yang dilakukan dilaboratorium ternyata
didapat hasil lapisan I lebih kecil porositasnya sehingga dapat menahan dan
menyimpan air dalam tanah lebih tinggi serta dapat menaikan air tanah ke
permukaan perakaran tanaman, dibandingkan dengan porositas yang dimiliki oleh
lapisan II atau pori makro lebih dominan pada lapisan II,sehingga kurang mampu
menahan dan menyimpan air dan draenase cepat (Yulius,dkk.1985)
4. Field capacyti (FC)
Dari data diatas, FC untuk lapisan I lebih tinggi dengan
nilai 40 % dibandingkan FC pada lapisan II dengan nilai 25 %. Hal ini terjadi
karena adanya perbedaan tekstur dan kadar bahan organik pada kedua lapisan
tersebut, dimana tekstur lapisan I lebih kasar dari pada lapisan II begitu pula
kadar bahan organik lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan II. Semakin halus tekstur serta
semakin banyak kadar bahan organik maka kapasitas lapangnya semakin besar.
Kadar bahan organic yang terdapat
dalam tanah mempengaruhi nilai field capacity. Tanah dengan kadar bahan organic
tinggi akan semakin banyak menyimpan air untuk proses pembusukan bahan utama organic.
Sehingga tanah dengan kadar bahan organic tinggi memiliki nilai FC yang tinggi
pula. Oleh karena itu, tanah dengan kadar bahan orgaik tinggi sudah tentu
mempunyai kapasitas lapang serta kemampuan menyerap dan menyimpan air yang
tinggi pula.
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
urutan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
1.
BD pada Lapisan II lebih tinggi dari pada lapisan I
2. PD pada Lapaisan II Tinggi dari
pada lapisan I
3. Field
Capasity pada lapisan I lebih tinggi dari pada lapisan II rendah
4.
nilai porositas tanah
pada lapisan I lebih tinggi dari lapisan II
B.
SARAN
Adapun
saran dari praktikum ini agar bisa mengambil sampel tanah bukan Cuma satu
lokasi tetapi dilokasi-lokasi lain sehingga dapat dibuat perbandingan atau
perbedaan yang nyata terhadap lokasi-lokasi tanah tersebut dengan BD,PD,FC, dan
%pori yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,S 2000 Konservasi Tanah Dan Airinstitut Pertanian
Bogor Press.Bogor
Buckman and Brady, 1982. Ilmu
Tanah. Bhratara Karya Aksara.
Jakarta.
Foth, Henry D., 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada
University Press. Yogakarta.
Hardjowigeno.2003
ilmu tanah.PT media tamah sarana.jakarta
Hakim, N., dkk. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit
Universitas Lampung. Lampung.
Hartati,TT.2001 perbaikan sifat
psament melalui perbaikan bahan andisol dan limbah olahan sagu program pasca
sarjana fakultas pertanaian universitas gajah mada.yogyakart.(tesis)
Hanafiah, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hardjowigeno, 1987. Ilmu Tanah. PT.Mediyatama Sarana
Perkasa.
Jakarta.
Poetra Kartasa dkk 1991. Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya Tanah Dan Tanah
Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Pairunan,
dkk., 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur. Makasar.
Poerwowidodo.1990.tanah-tanah utama Indonesia.pustaka
jaya.jakarta
Sarief,s
1990.dasar dasar ilmu tanah.Armico.Bandung
LAMPIRAN
1.
HASIL PENGAMATAN DI LABORATORIUM
TABEL II hasil pengamatan bulk
density,partikel denseity,% field capacity,%pori
no
|
sampel tanah
|
volume (cm)
|
berat (gram)
|
||||
i
|
ii
|
Iii
|
iv
|
v
|
|||
1
|
I
|
288,64
|
520
|
850
|
300
|
160
|
360
|
2
|
Ii
|
248,23
|
500
|
520
|
280
|
170
|
330
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2014
Menghitung volume ring sample
Lapisan I dn II
=
x6,9
t= 6,9 cm
LAPISAN I
3
Cm3
= 40 %
=
=3,14(3,6)2x6,1
=248,23
t=6,1
LAPISAN II
= 1,12 Cm3
Cm3
= 25 %
DOKUMENTASI KELOMPOK VI (Enam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar